Minggu, 02 Desember 2007

penkabelan

PengkabelanJaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel,menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berartikurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan terminatordiujungnya). Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubungantar komputer pun mengalami perubahan serupa, mulai dari teknologitelegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi seratoptik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer.
jenis topology Ring umumnyamenggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yangmenggunakan twisted pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabelCoaxial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulituntuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benarmatching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secarabenar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakandan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuanmaksimalnya. Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis kabelUTP. Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum digunakan dapatdilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering DigunakanTopologi Jaringan Jenis kabel yang umum digunakanTopologi Bus : Coaxial, twisted pair, fiberTopologi Ring : Twisted pair, fiberTopologi Star : Twisted pair, fiberSetiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan
spesifikasi yangberbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel.
Ada tiga jeniskabel yang dikenal secara umum, yaitu:. Coaxial cable. Fiber Optik. Twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twistedpair)
a) Kabel CoaxialDikenal dua jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial cable (mempunyaidiameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameterlebih kecil).Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.310BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, danbiasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini biasa disebut sebagaistandard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet,atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable.Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyaispesifikasi dan aturan sebagai berikut :. Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm(dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukanmenggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistormempunyai disipasi tegangan yang cukup lebar).. Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attacheddevices) atau berupa populated segments.. Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (externaltransceiver).. Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasukdalam hal ini repeaters.33. Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atausekitar 500 meter).. Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500meter).. Setiap segment harus diberi ground.. Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama keperangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).. Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter.Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir,terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yangbesar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenisini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameterrata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelaplainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC Tconnector.Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atauThinNet.Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jikadiimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuahjaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut :. Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.. Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.. Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkatjaringan (devices).. Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidakperlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.. Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populatedsegment).. Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.. Panjang minimum antar TConnector adalah 1,5 feet (0.5 meter).. Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet(555 meter).
b) Fiber OpticJaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaanbesar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit.Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalandan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data denganmedia FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.
c) Twisted Pair EthernetKabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twistedpair (STP) dan unshielded twisted pair (UTP). STP adalah jenis kabelyang memiliki selubung pembungkus sedangkan UTP tidak mempunyaiselubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakankonektor RJ-11 atau RJ-45.
Tabel 5. Kategori Twisted Pair CableKategorikabelType FeatureType CAT 1 UTP Analog (biasanya digunakan diperangkat telephone pada umumnyadan pada jalur ISDN –integrated servicedigital networks. Juga untukmenghubungkan modem dengan linetelepon)Type CAT 2 UTP Up to 1 Mbits (sering digunakan padatopologi token ring)Type CAT 3 UTP, STP 16 Mbits data transfer (sering digunakanpada topologi token ring atau 10BaseT)Type CAT 4 UTP, STP 20 Mbits data transfer (biasanyadigunakan pada topologi token ring)Type CAT 5 100 Mbits data transfer / 22 dbType CAT5enhancedUTP, STP 1 Gigabit Ethernet up to 100 meters - 4copper pairs (kedua jenis CAT5 seringdigunakan pada topologi token ring16Mbps, Ethernet 10Mbps atau padaFast Ethernet 100Mbps)Type CAT 6 Up to 155 MHz or250 MHz2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or10Gbit/s up to 25 meters . 20,2 db(Gigabit Ethernet)Type CAT 7 Up to 200 MHz or700 MhzGiga-Ethernet / 20.8 db(Gigabit Ethernet)Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuksuatu pola Star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yangtersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable)dibandingkan dengan thin coax, karena HUB mempunyai kemampuandata error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat iniada beberapa grade atau kategori dari kabel twisted pair. Kategorytersebut dapat dilihat pada tabel dibawah :Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untukmasing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masingmerupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel(isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasangkabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisalewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehinggabisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikianrupa). Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5esudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atauelectromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untukmenghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps.UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)Kategori 5 atau 5e adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitasyang tinggi, dan yang paling disarankan, baik pada 10 Mbps dan FastEthernet (100Mbps). Konector yang bisa digunakan untuk UTP CableCAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dancrossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda,straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router,sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client keclient atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUBke HUB.Straigt CableMenghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna.Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadimasalah, namun ada standard secara internasional yang digunakanuntuk straight cable ini, seperti tabel 6 :Tabel 6. Standar Pemasangan Kabel UTP pada Konektor RJ-45Pin.
pemasangan kabel,yaitu:
Straight Trough
1 P.Orange <–> 1 P.Orange
2 Orange <–> 2 Orange
3 P.Hijau <–> 3 P.Hijau
4 Biru <–> 4 Biru
5 P.Biru <–> 5 P.Biru
6 Hijau <–> 6 Hijau
7 P.Coklat <–> 7 P.Coklat
8 Coklat <–> 8 Coklat
Cross
1 P.Orange <–> 3 P.Hijau
2 Orange <–> 6 Hijau
3 P.Hijau <–> 1 P.Orange
4 Biru <–> 4 Biru
5 P.Biru <–> 5 P.Biru
6 Hijau <–> 2 Orange
7 P.Coklat <–> 7 P.Coklat
8 Coklat <–> 8 Coklat
Keterangan:
Straight Trought = Dipergunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda mis: PC dengan Hub
C r o s s = Dipergunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama misal: PC dengan PC, Hub dengan Hub

7 osi


PENGALAMATAN IP

Alamat IP versi 4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.

Representasi Alamat
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.

Jenis-jenis alamat
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Kelas-kelas alamat
Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.
Kelas Alamat IP Oktet pertam (desimal) Oktet pertama(biner) Digunakan oleh

Kelas A 1–126 0xxx xxx Alamat unicast untuk

Kelas B
128–191
1xxx xxxx
Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
Kelas C
192–223
110x xxxx
Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D
224–239
1110 xxxx
Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E
240–255
1111 xxxx
Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast.
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host
Alamat Unicast
Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address). Alamat unicast disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan pada lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi yang langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA Reference Model. Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.
Alamat unicast inilah yang harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host (host identifier) dan alamat jaringan (network identifier).
Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga 223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan dengan alamat lainnya dengan mengunakan skema subnet mask.

Jenis-jenis alamat unicast
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).

Alamat publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan internet.

Alamat ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.

Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap internet. Karena perkembangan internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator alamat jaringan) yang terhubung secara langsung ke internet.
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat atau private network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
10.0.0.0/8
172.16.0.0/12
192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:
169.254.0.0/16

10.0.0.0/8
Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.

172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.

192.168.0.0/16
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.

169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan internet yang sangat pesat.
Ruang alamat,Dari alamat,Sampai alamat,Keterangan
010.000.000.000/8
010.000.000.001
010.255.255.254
Ruang alamat privat yang sangat besar (mereservaskan kelas A untuk digunakan)
172.016.000.000/12
172.016.000.001
172.031.255.254
Ruang alamat privat yang besar (digunakan untuk jaringan menengah hingga besar)
192.168.000.000/16
192.168.000.001
192.168.255.254
Ruang alamat privat yang cukup besar (digunakan untuk jaringan kecil hingga besar)
169.254.000.000/16
169.254.000.001
169.254.255.254
Digunakan oleh fitur Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam beberapa sistem operasi.
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.

Alamat Multicast
Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal.
Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA.
Alamat Broadcast
Alamat broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.

Network Broadcast
Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast.

Subnet broadcast
Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.

All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan.

Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya.
Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast.

LAPISAN OSI

Model OSI (Open Systems Interconnection Reference Model) ialah penerangan berlapis abstrak untuk reka bentuk komunikasi dan protokol rangkaian komputer, yang dibangunkan sebagai sebahagian dari inisiatif Open Systems Interconnection. Ia juga dipanggil model tujuh lapis OSI.


7Lapisan model OSI
Jadual di bawah menerangkan lapisan-lapisan OSI berserta fungsi dan protokolnya ;
Lapisan, Nama Lapisan, Fungsi ,Protokol ,golongan
7
Aplikasi (Application)
Menyediakan pelayan menyokong aplikasi pengguna.
Transaksi Fail (File Transfer), email, akses ke pangkalan data (database access)
Application Layer Protocol
6
Persembahan/Penyampaian (Presentation)
Menterjemahkan, memampatkan (compress), enkripsi data (data encryption).
ASCII, EBCDIC, MIDI, MPEG, TIFF, JPEG, PICT, Quicktime
5
Sesi (Session)
Mengkoordinat komunikasi diantara sistem
SQL, NETBEUI, RPC, XWindows
4
Transport
Membolehkan pakej data dihantar tanpa kesilapan dan tanpa ulangan (without duplicate).
TCP, UDP, SPX
Communication Layer Protocol
3
Network
Menentukan laluan penghantaran dan melanjutkan pekej ke alamat peralatan lain yang berjauhan.
IP, IPX, ARP, RARP, ICMP, RIP, OSFT, BOP
2
Data Link
Mengatur data binari (0 dan 1) menjadi kumpulan logikal (logical group).
SUP, PPP, MTU
Physical Topology
1
Physical
Penghantaran data binari melalui laluan komunikasi
10BaseT, 100BaseTX, 1000BaseTX, HSSI, V3.5, X2.1
Jadual 2.1 Model OSI, Fungsi dan Protokol

Lapisan 7: Aplikasi
Ia adalah lapisan yang bekerja untuk memberikan pengguna akses lepada maklumat didalam rangkaian melalui sesuatu program atau aplikasi. Ia juga merupakan antaramuka (interface) yang utama bagi pengguna-pengguna untuk berhubung atau mengadakan komunikasi dari program ke program melalui rangkaian. Beberapa contoh yang melibatkan lapisan aplikasi adalah seperti Telnet, File Transfer Protocol (FTP), Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) and Hypertext Transfer Protocol (HTTP).

Lapisan 6: Persembahan
Lapisan ini bertanggungjawab untuk mengubah data bagi mewujudkan antaramuka (interface) yang standard untuk lapisan applikasi. MIME encoding, pemampatan data, enkripsi data dan manipulasi yang serupa ke atas persembahan adalah dilakukan pada lapisan ini untuk memberikan maklumat atau data tersebut sebagai suatu perkhimatan atau protokol yang boleh memenuhi kehendak pencipta. Contohnya seperti: mengubah fail teks kod-EBCDIC kepada fail kod ASCII, atau serializing objects dan struktur data kepada yang lain seperti XML.

Lapisan 5: Sesi
Lapisan ini mengawal dialog (sesi) diantara komputer-komputer yang berhubung atau membuat komunikasi. Ia membuka, mengatur dan menutup sesi antara aplikasi-aplikasi yang berhubung antara satu sama lain. Ia menjalankan operasi samaada secara duplex atau half-duplex dan mewujudkan sekatan (checkpointing), pembatalan (adjourment), penamatan (termination) dan memulakan kembali prosedur-prosedur. Ia adalah bertangggungjawab untuk menutup dengan rapi lapisan sesi ini dimana ia adalah ciri-ciri bagi TCP dan juga bagi sesi sekatan dan pemulihan, dan biasanya tidak digunapakai oleh suit protokol internet (internet protocol).

Lapisan 4: Pengangkut
Lapisan ini mewujudkan pemindahan data yang transparen di antara pengguna-pengguna, dengan ini membebaskan lapisan yang berada yang berada diatasnya daripada apa-apa kebimbangan disamping dapat memberikan data yang betul dan tepat. Ia mengawal keutuhan data di atas penghubung yang diberikan melalui kawalan aliran (flow control), segmentasi/desegmentasi dan kawalan kesilapan (error control). Sesetengah protokol adalah tetap dan berorientasikan penyambungan, dan ini bermakna lapisan pengangkut ini boleh mengawal/mengetahui paket-paket yang telah dihantar dan menghantar semula (transmisi semula) paket-paket yang gagal dihantar. Contoh yang terbaik lapisan ini ialah Transmision Control Protocol (TCP), lapisan ini akan menukar sesuatu mesej yang dihantar kepada segmen TCP atau User Datagram Protocol (UDP), Stream Control Transmission Protocol (SCTP) paket dan sebagainya.

Lapisan 3: Rangkaian
Lapisan rangkaian memberikan fungsi-fungsi dan prosedur untuk menghantar pelbagai jenis aturan data daripada punca kepada destinasi melalui satu atau lebih rangkaian sambil mengekalkan kualiti perkhidmatan lapisan penghantar. Lapisan rangkaian The Network layer provides the functional and procedural means of transferring variable length data sequences from a source to a destination via one or more networks while maintaining the quality of service requested by the Transport layer. The Network layer performs network routing functions, and might also perform segmentation/desegmentation, and report delivery errors. Routers operate at this layer—sending data throughout the extended network and making the Internet possible (also existing at layer 3 (or IP) are switches). This is a logical addressing scheme – values are chosen by the network engineer. The addressing scheme is hierarchical. The best known example of a layer 3 protocol is the Internet Protocol (IP).
Lapisan 2: Sambungan Data
Lapisan ini memberikan kewibawaan fungsian dan tatacara yang berkemampuan untuk menghantar data diantara entiti-entiti yang berada di rangkaian,dan ia juga adalah untuk mengesan dan memungkinkan membetulkan kesilapan yang mungkin berlaku di dalam lapisan fisikal. Contoh paling baik ialah ethernet dan contoh yang lain pula ialah seperti HDLC dan ADCCP untuk point to point atau packet switched networks dan Aloha untuk rangkaian kawasan setempat (LAN). IEEE 802 Rangkaian Kawasan Setempat(Local Area Network) dan sebahagian dari rangkaian bukan-IEEE 802 seperti FDDI, lapisan ini mungkin akan dibahagikan kepada lapisan Media Acces Control (MAC)dan lapisan IEEE 802.2 Logical Link Control (LCC). Ia menyusun bit-bit dari lapisan fisikal kepada data yang bahagian-bahagian logikal yang besar yang dikenali sebagai Frames.
Di lapisan inilah dimana bridges dan switches beroperasi.Sambungan rangkaian diberikan hanya diantara komputer-komputer atau hos-hos yang bersambung kepada nod-nod lokal membentuk lapiasan ke-2 iaitu domain untuk unicast dan broadcast forwarding. Lain-lain protokol juga mungkin terdedah diatas kerangka (frame) data untuk membentuk laluan yang dipanggil tunnels dan lapisan ke-2 iaitu forwarding domains yang secara logikal terpisah.

Lapisan 1: Fisikal
Lapisan fisikal ini hanya menjurus kepada semua spesifikasi elektrikal dn fisikal untuk sesuatu perkakasan. Ini adalah termasuk susunatur pin, voltan dan spesifikasi kabel. Hub, Repeater, Network Adapter dan Hos Bus Adapter (HBA yang digunakan pada Storage Area Networks) adalah pekakasan bagi Lapisan Fisikal. Fungsi utama dan perkhimatan oleh lapisn fisikal adalah:
Memulakan dan menamatkan sambungan kepada medium komunikasi.
Terlibat didalam proses di mana sumber komunikasi adalah dikongsi secara efektif kepada pengguna-pengguna. Contohnya seperti kawalan aliran dan ketetapan-ketetapan.
Modulasi atau pertukaran diantara persembahan data digital didalam peralatan pengguna dan isyarat yang sepadan dihantar melalui saluran komunikasi. Isyarat-isyarat ini beroperasi melalui pendawaian fisikal (seperti pendawaian kuprum/tembaga dan gentian optik) atau melalui perhubungan radio.
SCSI bus yang selari juga beroperasi di lapisan ini. Pelbagai jenis lapisan fisikal standard ethernet juga beroperasi di lapisan ini iaitu penggabungan kedua-dua lapisan dan lapisan sambungan data (data-link layer). Ia juga digunapakai kepada rangkaian kawasan setempat yang lain seperti Token Ring, FDDI dan IEKelebihan Model OSI
Kelebihan Model OSI
Oleh kerana model OSI membahagikan pemprosesan data di dalam rangkaian menjadi lapisan-lapisan yang berfungsi sendiri (modular), maka penggunaannya dapat memberikan pelbagai kelebihan iaitu; 1. Mengadakan piawaian antaramuka (interface standard).
2. Mengurangkan kerumitan dalam perancangan.
3. Membolehkan modul kejuruteraan.
4. Memberikan pengertian secara umum dan bukan terperinci.
5. Perubahan di satu lapisan tidak mengganggu lapisan lain.
6. Berguna untuk tujuan latihan (training purpose).
Pengolahan Data (Data Enscapsulation)
Perlu juga diketahui proses pengolahan (enscapsulation process) data dari satu lapisan ke lapisan lain yang disebut sebagai data enscapsulation. Pengolahan data (data enscapsulation) adalah proses dimana penambahan maklumat depan (header information) pada suatu data di suatu lapisan.
Lapisan Proses Pengolahan (Enscapsulation Process)
Application, Presentation, Session Maklumat diubah menjadi data.
Transport Data diubah menjadi segmen atau data stream.
Network Segmen diubah menjadi pakej-pakej atau datagram.
Data-link Pakej diubah menjadi frame.
Physical Frame diubah menjadi bit.EE 802.11.

Jumat, 30 November 2007

dasar dasar jaringan

A. Pengertian Jaringan komputer :
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya CDROM, Printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah.
B. Jenis-Jenis jaringan berdasarkan jangkauan :
Ada 3 macam jenis Jaringan/Network yaitu :
a. Local Area Network (LAN) /Jaringan Area Lokal.
Sebuah LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi.
Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan sebuah file server. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam network. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.
b. Metropolitan Area Network (MAN) / Jaringan area Metropolitan
Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya. Misalnya Bank BNI yang ada di seluruh wilayah Ujung Pandang atau Surabaya.
c. Wide Area Network (WAN) / Jaringan area Skala Besar
Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara-negara lain. Menggunakan sarana WAN, Sebuah Bank yang ada di Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti Internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda
satu diantara yang lainnya.
C. Topologi/Bentuk Fisik Jaringan :
Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umum dipakai adalah : Mess, Bintang (Star), Bus, Tree, dan Cincin (Ring).
a. Topologi Jaringan Mesh
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
b. Topologi Jaringan Bintang (Star)
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar.
Kelebihan
Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
Tingkat keamanan termasuk tinggi.
Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

Kekurangan
Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.
c. Topologi Jaringan Bus
Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer.
Karakteristik jaringan dengan topologi Bus :
- biaya instalasi sangat murah- kecepatan rata-rata transfer informasi untuk setiap perangkat sangat lambat karena harus bergantian menggunakan saluran- sulit untuk manajemen jaringan- sulit untuk expand (menambah) jaringan
d. Topologi Jaringan Pohon (Tree)
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .
e. Topologi Jaringan Cincin (Ring)
Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain : tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem. Yang paling banyak digunakan dalam jaringan komputer adalah jaringanbertipe bus dan pohon (tree), hal ini karena alasan kerumitan, kemudahan instalasi dan pemeliharaan serta harga yang harus dibayar. Tapi hanya jaringan bertipe pohon (tree) saja yang diakui kehandalannya karena putusnya salah satu kabel pada client, tidak akan mempengaruhi hubungan client yang lain.
gambar3)
JARINGAN KOMPUTER
Jaringan komputer terdiri atas sejumlah host dan konektivitasnya .
Host dapat berupa sebuah komputer: PC, mini atau jenis komputer lainnya.
Konektivitas dalam jaringan komputer berdasarkan media penghubungnya :
wire (kabel)
ethernet
modem
wireless (tanpa kabel)
radio modem
infrared
(gambar4)